Bermodal tekad kuat untuk
membantu suami dan masa depan anak-anakku kelak, aku nekad pergi ke Arab Saudi
guna menjdai TKW. Selama 4 tahun kerja keras banting-tulang hanya terbalas pengkhianatan
oleh suami. Selama 4 tahun tsb, tak sedikitpun hasil kerja kerasku aku sisakan...semua kukirim untuk
suami guna melunasi hutang-hutangnya. Namun apa yang kudapat dari balasan
suami...hanya derita...karena ternyata suami telah mendua dan karuniai seorang
anak . Betapa sakit hati ini setelah dengar kabar suami mendua, namun aku hanya
bisa pasrah..karena bagaimana pun ini kesalahanku ...terlalu lama
meningalkannya.
Masalah hati memang tak
selamanya kita pahami...,meski suami berulang kali menyakiti hatiku namun aku
tak bisa melepas begitu saja kasih-sayangku terhadapnya. Selalu ada harapan....siapa tahu kedepannya
bisa berubah. Jika dia bisa berubah....barangkali bisa kumulai lagi membangun
keluarga dari nol.
Dua tahun lalu aku pulang dari Arab, aku
mencoba tuk tinggal dan kembali lagi hidup bersama suami. Selama satu tahun itu
aku bersabar dan bersabar..tuk bisa memahaminya, tapi pertengkaran selalu
terjadi ...karena suamiku tetap pada sifatnya.
Setelah itu aku bercerai dari
suami tapi entah kenapa perceraian itu hanya berlangsung satu bulan saja dan
kami bersama lagi tanpa sepengtahuan ibuku. Setelah aku pulang ke Indonesia aku
pegang rahasia itu dari ibuku selama dua bulan aku tinggal bersama ibuku,
setiap saat suami ku datang mengancam ku dengan kata-kata kotornya sehingga aku
tak kuasa menahan lagi rahasia itu lalu aku terus terang terhadap ibuku.
Betapa sakitnya
ibuku...sungguh hancur hatinnya mendengar penderitaan anaknya sampai dia
terjatuh pingsan, tapi aku seperti orang gila melihat ibuku seperti itu aku tak
peduli karena aku telah dua minggu mengandung janin dari suamiku, setelah itu
ibuku pasrah dan mengembalikan aku pada suamiku. Tapi demi tuhan semenjak itu
hatiku slalu di hantui rasa berdosa terhadap ibuku tapi aku tak bisa berbuat
apapun karena aku masih terikat tali perkawinan dan mengandung anakanya, dan
aku tinggal bersama suamiku lagi.
Empat bulan sudah aku tinggal bersama suamiku.., perutku makin mmbesar. Cobaan datang lagi, suamiku selalu pulang dengan keadaan mabuk dan selalu terdengar pertengkaran bersama polisi, dan yang lebih parah dan menyakitkan...,aku menemukan perselingkuhan suamiku lagi bersama seorang janda.
Pertengkaran antara kami terus
menerus sehingga anakku yang paling besar menjadi terganggu kesehatannya hingga
dia jatuh sakit karena sering ketakutan melihat kami selalu bertengkar
Sejak itu demi anakku aku diam dan mengalah, walaupun sebenarnya hatiku hancur dan berontak.
Dan semenjak itu...., karena faktor ekonomi pula aku kembali bekerja di sebuah restoran arab di Puncak Cipanas dan alhamdulilah dua minggu sekali aku pulang membawa uang.
Sejak itu demi anakku aku diam dan mengalah, walaupun sebenarnya hatiku hancur dan berontak.
Dan semenjak itu...., karena faktor ekonomi pula aku kembali bekerja di sebuah restoran arab di Puncak Cipanas dan alhamdulilah dua minggu sekali aku pulang membawa uang.
Karena kemahiranku dalam memasak aku sering dapat tip dari nyonya-nyanya arab yangg datang berkunjungku ke retoranku meraka bilang masakan ku sangat enak dan ini karena janinku membawa berkah, aku hanya bisa bersyukur atas rizqi ygang telah diberi Allah untuk ku dan anak-anakku. Meski membutuhkan, namun semakin lama aku prihatinkan kehidupan seperti itu karena usia kandunganku yang semakin meningkat. Menginjak usia kandunganku 9 bln aku berhenti kerja dari restoran tsb.
0 komentar:
Posting Komentar